Postingan

Menampilkan postingan dari 2016

Hiburan atau Eksploitasi

Gambar
Seekor monyet menadahkan tangan usai mementaskan atraksi topeng monyet di kawasan Jalan Setia budi Pasar 1,Tanjung sari, Medan, beberapa waktu lalu. Meski di ibukota Jakarta sudah melarang atraksi topeng monyet karena dianggap sebagai eksploitasi binatang, namun di kota lain seperti Medan atraksi ini masih dianggap sebagai hiburan dan disenangi banyak orang,khususnya dikalangan anak-anak Ting..tang.. Ting..tungg.. Ting.. tang.. Ting.. tungg..  Suara gamelan itu kerap terdengar dari sebuah pertunjukan yang memancing anak-anak berkumpul. Anak-anak dari beragam usia tampak senang menyaksikan atraksi seekor hewan yang membuatnya tertawa. Dengan sepeda motor yang terbuat dari kayu, hewan itu menunggangi motor layaknya manusia. Tentu itu di bawah kendali sang pawang. Itulah pertunjukkan topeng monyet. Jenis hewan tersebut menjadi magnet tersendiri bagi anak-anak di sejumlah lokasi yang haus akan hiburan. Orangtua yang membawa anak-anaknya pun turut larut dalam pertunjukkan tersebut.

Aksi 4 November, Ribuan Ormas Di Medan Tuntut Penegakan Hukum Ahok Oleh : Dedy Pranata

Gambar
Sejumlah Organisasi Masyarakat (Ormas) islam yang tergabung dalam gerakan umat anti penistaan agama islam Sumut, melakukan Aksi Damai 4 November 2016 di depan Kantor Polda Sumut, Jumat (4/11/2016). Koordinator aksi Zurkarnain mengatakan, Aksi damai ini bertujuan untuk meminta penegak hukum agar segera menangkap calon Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja purnama alias ahok atas. "Negara kita adalah negara hukum, yang bersalah seharusnya dihukum," timpalnya. Dijelaskan Zurkarnain aksi ini dimulai sehabis solat Jumat. Massa yang ikut serta diperkirakan berjumlah ribuan orang dari berbagai Ormas. "Ormas yang ikut serta dalam aksi ini, diperkirakan sebanyak 40 Ormas lebih," ujarnya. hingga menjelang magrib, massa aksi masih berkumpul di depan Polda Sumut untuk menunggu kepastian keputusan apakah Ahok akan dihukum.

Pementasan “ INTERUPSI, maaf memotong” Teater Sisi UMSU

Gambar
Medan.Akting para aktor Siti rahma hidayani,Mudrika fitri,Aminullah,Yassir Maulana,Edwin Suhada,Roni Sanjani Ali,dalam pementasan “ INTERUPSI, maaf memotong” yang di Sutradarai oleh Santria Sancaka tak henti-hentinya membuat tertawa penonton yang hadir di Taman Budaya Sumatera Utara (TBSU), Kamis (22/9 /2016). membawakan komedi satire dengan cara menertawakan sebuah kesalahan yang selama ini dianggap oleh masyarakat adalah hal biasa. Pementasan ini bercerita tentang suatu persidangan (musawarah) yang sering kali kita mengemukakan suatu interupsi dan memotong   pembicaraan serta mengandalkan ego setiap orang yang tak mementingkan pendapat orang lain.