Sebuah profil sekolah yang terletak di kaki gunung sibual buali,Sipirok



Sekilas tentang sipirok
Sipirok terletak di lembah gunung Sibual-buali pada ketinggian 910 m diatas permukaan laut. Daerah ini berhawa sejuk, karna letaknya didataran tinggi. Sama halnya dengan Brastagi kab Karo. Menurut cerita orang yang pernah berkunjung ke daerah ini, mungkin karena hawanya sejuk dan rasa nasi hasil padi yang ditanam oleh penduduk setempat membuat selera makan kita bertambah. Daerah ini dihuni oleh mayoritas penduduk bermarga Siregar yang bermigrasi ke Sipirok dari daerah Muara (Kab Tobasa) pada tahun 1350 M.

Kecamatan Sipirok disebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Utara, disebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Marancar, sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Padang Sidempuan Timur dan Kecamatan Arse.

Aliran belerang dari gunung berapi Sibual-buali melimpahkan kesuburan pada daerah ini. Kesuburan tanah dataran tinggi ini menjadikan Kecamatan Sipirok salah satu andalan penghasil pangan untuk Wilayah Sumatera Utara seperti Padi, Gula Aren, Kulit Manis dll. Dari hasil bumi inilah pada era 50-an dan 60-an banyak diantara penduduk Sipirok sanggup untuk menyekolahkan putra-putri mereka sampai ke luar negri.


Pada sejarahnya, Sumatera Utara khusus Tapanuli Selatan banyak melahirkan pemimpin-pemimpin bangsa dan tokoh-tokoh Nasional, namun pada kenyataan yang ada pada tahun 1994 berdasarkan masukan Bapak Alm.Prof.dr.Andi Hakim Nasution yang pada saat itu adalah Rektor IPB, hanya 4 (empat) orang siswa yang diterima di IPB pada tahun tersebut yang berasal dari Tapanuli Selatan dan data yang ada pada Tahun 1994 menunjukkan mutu pendidikan Tapanuli Selatan berada pada urutan ke 2 (dua) terendah setelah Nias. Ditambah lagi dalam dua dekade terakhir lulusan SMA Tapanuli Selatan sangat jarang yang lulus Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UMPTN), bahkan semakin tidak ada pada tahun-tahun terakhir. Keadaan tersebut tentu tidak dapat dibiarkan apalagi dikaitkan dengan sasaran Pembangunan Nasional Jangka Panjang Kedua, yaitu terciptanya kualitas manusia dan kualitas masyarakat Indonesia yang maju dan mandiri.
Kelemahan anak didik terletak pada kurangnya pemahaman dan penguasaan ilmu-ilmu yang pernah dipelajarinya, sehingga bekalnya sangat kurang untuk melanjutkan studi atau terjun ke masyarakat. Kelemahan bersumber pada faktor-faktor internal dan eksternal pendidikan. Faktor Internal meliputi tenaga pendidikan dan kurangnya sarana prasarana Pendidikan. Faktor Eksternal meliputi semangat belajar yang semakin melemah dilingkungan masyarakat luas.
Seiring dengan hal ini maka Bapak Alm. Letjen.H.Raja Inal Siregar memprakarsai pertemuan dengan beberapa tokoh yang memiliki kepedulian terhadap Pendidikan di Kabupaten Tapanuli Selatan untuk bermusyawarah mencari solusi permasalahan dimaksud. Hasilnya diambil salah satu
Pembangunan fisik sarana prasarana sekolah dimulai pada tahun 1994 di areal ± 11 Ha dan dengan pertimbangan untuk peningkatan mutu pendidikan serta iman dan taqwa siswa maka bangunan sekolah menyatu dengan asrama siswa dengan kapasitas 360 siswa, rumah guru 36 pintu serta sarana Ibadah dan Olah Raga.
Pada tahun 1995 sudah dimulai proses penerimaan siswa yang mana pelantikan Angkatan Pertama siswa baru pada bulan Juli 1995 dilakukan oleh Gubernur Sumatera Utara Bapak Alm. H.Raja Inal Siregar.
Kepala sekolah pertama SMA NEGERI 2 Plus Sipirok adalah Bapak Alm. H.M.Syarif Nasution yang bertugas hingga tahun 1997, sebelumnya beliau adalah Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Medan.
Untuk peningkatan proses belajar mengajar dilakukan pembenahan secara terus menerus terhadap kelengkapan sarana prasarana yang mendukung terhadap proses tersebut. Saat ini seluruh kelas telah dilengkapi Infocus dan Laptop sebagai kelengkapan mengajar para guru dan pengembangan sarana Laboratorium Biologi, Kimia, Fisika, IT dan Multimedia serta Laboratorium Bahasa. Disamping itu sekolah telah memiliki Web Site dan komplek kampus dilengkapi dengan Wifi untuk mendukung program E-learning. Berdasarkan penilaian dengan pengujian oleh BAN tingkat Provinsi maka SMA NEGERI 2 Plus Sipirok ini memperoleh akreditasi “A” pada tahun 2006 dan tahun 2010.Seiring dengan perkembangan kini SMA NEGERI 2 Plus Sipirok dalam proses Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) sejak tahun 2006.

SMA NEGERI 2 Plus Sipirok didirikan dengan tujuan mengembangkan kualitas anak didik lulusan sekolah menengah Kabupaten Tapanuli Selatan baik tingkat SLTA maupun SLTP sehingga mereka mudah mendapat kesempatan melanjutkan daya saing studi disekolah-sekolah maupun perguruan tinggi negeri diseluruh tanah air.

 sumber referensi:
 http://sopopanisioan.blogspot.com/2012/06/sipirok-sejarah-yang-terlupakan.html
http://id.wikipedia.org/wiki/SMA_Negeri_2_Plus_Sipirok

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pesona Alam Batu Gajah Tapteng

Taman Eden 100 (Goa Kalilawar)

Gunung Sibayak